Perbedaan SSD dan HDD

 

Apa Itu SSD?




Solid State Drive atau SSD adalah inovasi terbaru penyimpanan data. Media penyimpanan ini bekerja menggunakan chip memory yang tertanam di dalam komputer Anda. Chip meChip memory pada SSD merupakan pengganti piringan cakram pada Hard Disk Drive (HDD). Menggunakan teknologi chip, SSD bisa menulis dan menyimpan data secara cepat. Sebab, pemrosesan data bisa dilakukan dengan proses digital. mory pada SSD merupakan pengganti piringan cakram pada Hard Disk Drive (HDD). Menggunakan teknologi chip, SSD bisa menulis dan menyimpan data secara cepat. Sebab, pemrosesan data bisa dilakukan dengan proses digital. 

Apa Itu HDD?





HDD adalah hardware yang digunakan untuk menyimpan data pada laptop atau komputer. Media penyimpanan satu ini bekerja menggunakan piringan cakram yang bergerak dalam memproses data. 

Di atas piringan cakram terpasang komponen untuk menulis dan membaca data. Piringan cakram itu berputar dengan kecepatan ribuan putaran per menit (RPM).

Di dalam harddisk terdapat beberapa partisi yang menyimpan data Anda. Biasanya disebut dengan drive. Misalnya saja drive C, D, atau E.  

7+ Perbedaan SSD dan HDD

Berikut ini adalah perbedaan HDD vs SSD dari berbagai aspek:

1. Perbedaan SSD dan HDD dari Aspek Cara Kerja

Perbedaan SSD dan HDD yang paling mencolok adalah dari aspek cara kerja dalam memproses data. Sebab, teknologi yang digunakan HDD vs SSD berbeda. 

Jika HDD menggunakan piringan cakram, SSD menggunakan chip atau flash memory. 

Oleh karena itu HDD memproses data dengan sistem mekanik. Sistem ini membuat HDD membaca file dalam satu gerakan piringan. Artinya, data diproses dengan jeda.

Sedangkan, SSD memproses data dengan sistem digital. Sistem digital dalam SSD memproses data dengan transfer partikel dalam chip. Jadi, tidak ada jeda dalam pemrosesan data. 

2. Perbedaan SSD dan HDD dari Aspek Kecepatan Proses Data

Menggunakan metode chip memory, pemrosesan data dalam SSD tidak memerlukan part untuk bergerak. Artinya, data diproses tanpa ada jeda. 

Hal itu membuat SSD memiliki performa baca dan tulis data yang 25-100 kali lipat lebih cepat dibanding HDD. 

Nah, kecepatan dalam proses baca dan tulis data ini memudahkan Anda dalam sejumlah hal. Mulai dari membuka program dengan cepat, tak perlu lama menunggu proses booting, sampai membantu Anda membuka banyak program secara bersamaan tanpa ada lagging. 

3. Perbedaan SSD dan HDD dari Aspek Ketahanan Komponen

SSD menggunakan flash memory atau chip untuk menyimpan data. Jadi, bisa dikatakan SSD tidak memiliki komponen bergerak seperti piringan cakram pada HDD. 

Hal itu membuat SSD lebih aman dari guncangan yang bisa menyebabkan kerusakan komponen dan data Anda. Sebab, ketika laptop Anda terkena guncangan, data terjaga di dalam chip terpusat. 

Sedangkan HDD rawan mengalami kerusakan komponen dan kehilangan data. Sebab, data HDD tersebar di piringan cakram. Ketika komponen piringan cakram terkena guncangan, data juga berpotensi rusak. 

4. Perbedaan SSD dan HDD dari Aspek Konsumsi Energi

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa chip yang digunakan SSD membuat SSD tidak perlu operasi mekanik. Artinya, pemrosesan data tidak membutuhkan banyak daya listrik. 

Sedangkan HDD memproses data menggunakan sistem mekanik. Piringan yang ada di HDD perlu terus berputar agar data bisa diproses. Artinya, HDD lumayan boros daya listrik. Jadi, SSD bisa lebih hemat energi dibanding HDD. 

5. Perbedaan Kapasitas SSD dan HDD

SSD memiliki kapasitas yang lebih kecil dibanding HDD. Umumnya, komputer yang menggunakan SSD memiliki kapasitas sekitar 128 hingga 256 GB. 

Nah, kapasitas itu bisa diupgrade. Ketika misal memori SSD bawaan Anda mulai penuh, Anda bisa menambahkan memori. Akan tetapi, ada tambahan harga yang perlu Anda tanggung. 

Sedangkan, kapasitas HDD lebih besar dibanding SSD. Umumnya, 500 GB jadi standar minimal kapasitas HDD di pasaran. Sedangkan kapasitas maksimalnya mencapai 2,1 TB. 

6. Batas Usia HDD vs SSD

SSD memiliki batas umur. Setiap kali Anda menulis ulang data di SSD, SSD akan mengalami penurunan kualitas. Kualitas ini diukur dengan satuan bernama Terabytes Written (TBW). 

Tapi, jangan khawatir. SSD punya teknologi TRIM command yang bisa mengoptimasi TBW. Sehingga, SSD bisa memperbaharui sistem yang usang setiap akan mulai pemrosesan data. 

Dengan sistemnya ini, SSD bisa lebih awet dan TBW-nya lebih bisa diketahui. Hal tersebut membuat SSD jadi lebih mudah untuk diupgrade sebelum benar-benar rusak. Menurut perkiraan, SSD bisa awet kira-kira selama 10 tahun.

Sama seperti SSD, HDD juga punya batas maksimal pemakaian. Batas itu bernama Mean Time Between Failure (MTBF). Setiap pemrosesan data akan membuat MTBF makin dekat. Jadi, Anda harus mengganti HDD ketika mencapai MTBF. 

Sayangnya, kapan HDD Anda mencapai MTBF tidak bisa diprediksi secara pasti. Itu mengapa, banyak kasus kehilangan data ketika HDD mencapai MTBF-nya. Namun, untuk patokan, umur pemakaian HDD hanya sekitar 3 hingga 5 tahun saja. 

7. Kenyamanan HDD vs SSD

SSD memproses data dengan sistem digital. Jadi, saat laptop atau komputer berjalan mengolah data, tidak ada suara berisik dari komputer. 

Tak hanya itu saja. Sistem digital tidak memiliki pergerakan. Jadi, laptop dan komputer Anda tidak cepat overheat. 

Hal itu tentu berbeda ketika Anda menggunakan HDD. HDD menggunakan sistem mekanik dengan piringan cakram bergerak. Jadi, saat memproses data, komputer dengan HDD akan menimbulkan suara berisik dan overheat. 

8. Harga HDD vs SSD

SSD memiliki harga yang lebih mahal dibanding HDD. Dengan kisaran harga Rp600 ribu Anda baru mendapatkan SSD dengan kapasitas 256 GB saja.Dengan kisaran harga yang sama, Anda bisa mendapatkan HDD dengan kapasitas 1 TB. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Cooler CPU

Fungsi Mode Pesawat

Sejarah Penemuan Wifi